Belajar Jaringan Internet
21.57 | Author: Roy_Sahala_Aruan

Networking atau jaringan komputer adalah sebuah sarana untuk menghubungkan dua atau lebih komputer melalui sebuah media komunikasi sehingga bisa berbagi informasi (file sharing, printer sharing dan internet sharing).

Untuk mengenal networking lebih jauh lagi, terlebih dahulu kita harus mengenal apa saja yang merupakan dasar-dasar dalam networking tersebut.

Pada bab ini kita akan membahas mengenai :
1. Terminologi Networking
Membahas istilah-istilah dalam networking, seperti :
LAN, MAN, WAN
.
2. Topologi Networking
Membahas bentuk-bentuk fisik networking, seperti :
BUS, RING, STAR, TREE

3. Media Komunikasi Networking
Membahas media yang digunakan dalam networking, seperti :
UTP, STP, Coaxial, Fiber Optic, WLAN

Selamat Belajar !

1.1 Terminologi Networking 1.1.1 Intro

Networking (jaringan komputer) dibangun dalam bentuk dan ukuran berbeda-beda, bergantung kondisi dan kebutuhan individu yang menyelenggarakan. Industri networking berkembang demikian pesat sehingga ditemukan beragam tipe dan desain. Inilah yang disebut dengan Terminologi Networking (Network Terminology).

Pada dasarnya LAN dan WAN merupakan desain asli jaringan komputer. Namun seiring dengan kemajuan teknologi, konsep ini mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan.

Pada Sub Bab ini kita akan bahas :
1. Local Area Network (LAN)
2. Metropolitan Area Network (MAN)
3. Wide Area Network (WAN)
4. Storage Area Network (SAN)

Selamat Belajar !

1.1 Terminologi Networking 1.1.2 Local Area Network (LAN)

LAN (Local Area Network) adalah hubungan dua komputer atau lebih melalui suatu perantara media sehingga setiap node komputer dapat saling melakukan akses.

Dilihat dari jarak jangkauannya, hubungan LAN hanya dalam suatu lokasi tertentu, misalnya satu ruangan, satu gedung atau antar gedung pada jarak <>

LAN dapat berupa sekumpulan device/perangkat komunikasi seperti komputer server, komputer client, hub, switch, bridge, repeater, printer dan lain-lain.

Manfaat sebuah LAN adalah pengguna dapat melakukan share (pengunaan bersama-sama) atas file, printer dan internet.

Sebagai media penghubung umumnya LAN menggunakan kabel atau wireless.

Contoh :
- Hubungan komputer-komputer di Palcomtech
- Hubungan komputer-komputer di Bank Mandiri Palembang
- Hubungan komputer-komputer di Universitas Sriwijaya
- Hubungan komputer-komputer di BCA Palembang

1.1 Terminologi Networking 1.1.3 Metropolitan Area Network (MAN)

MAN (Metropolitan Area Network) adalah hubungan antar komputer-komputer dengan area operasi lebih besar dari LAN tetapi lebih kecil dari WAN seperti hubungan komputer-komputer di sebuah kota.

Berdasarkan jaraknya, yang dikategorikan sebagai MAN adalah pada jarak antara 1~100 km.

Untuk media penghubungannya MAN umumnya menggunakan wireless.

Contoh :
Komunikasi komputer-komputer di DJ-1 dengan komputer di DJ-2 dan DJ-3

1.1 Terminologi Networking 1.1.4 Wide Area Network (WAN)

WAN (wide Area Network) adalah hubungan antar komputer-komputer dalam area geografis sangat luas seperti antar kota, antar propinsi, antar negara atau bahkan antar benua.

Berdasarkan jaraknya, yang dikategorikan sebagai WAN adalah pada jarak > 100 km.

Untuk media penghubungannya WAN menggunakan satelit.
Internet juga dikateorikan sebagai hubungan WAN.

Contoh :
- Komputer di BCA Jakarta dengan komputer di BCA Cabang Palembang.

Beberapa teknologi WAN yang umum digunakan adalah
- Modem
- ISDN (Integrated Services Digital Network)
- DSL (Digital Subsriber Line)
- Frame Relay
- ATM (Asynchronous Transfer Mode)
- T (US) dan E (Europe) carrier Series : T1, E1, T3, E3
- SONET (Synchronous Optical Network)

WAN didesain untuk kebutuhan dan kondisi berikut :
- Beroperasi pada area geografis luas.
- Mengizinkan akses melalui interface serial dengan kecepatan medium.
- Menyajikan konektivitas full-time/part-time.
- Mengkoneksikan device-device yang terpisah jarak dan area global.

Tabel 1. Spesialisasi Jangkauan Komunikasi LAN-WAN

JARAK ANTARA CPU

LOKASI CPU

NAMA

0.1m

Printed Circuit Board

Personal Data Assistant

MotherBoard

Personal Area Network

1.0m

Millimeter

Mainframe

Computer Systems Network

10m

Ruang

Local Area Network (LAN)

Ruang Kelas di PalComTech

100m

Gedung

Local Area Network (LAN)

PalComTech

1.000m = 1km

Kampus

Local Area Network (LAN)

Universitas Sriwijaya

100.000m = 100km

Negara

Wide Area Network (WAN)

PT. Telkom Indonesia

1.000.000m = 1.000km

Benua

Wide Area Network (WAN)

Benua Asia

10.000.000m = 10.000km

Planet

Wide Area Network (WAN)

Internet

100.000.000m = 100.000km

Sistem Bumi-Bulan

Wide Area Network (WAN)

Bumi dan Artificial Satellites

1.1 Terminologi Networking 1.1.5 Storage Area Network (SAN)

STORAGE AREA NETWORK (SAN) adalah koneksi-koneksi server ke device-device penyimpanan melalui teknologi seperti Fibre Channel.

Umumnya teknologi ini digunakan untuk penyimpanan data dari komputer di kantor-kantor cabang yang ada di beberapa propinsi ke komputer server yang ada di kantor pusat Jakarta. Sehingga semua data dari kantor cabang akan tersimpan di kantor pusat.

Teknologi SAN banyak digunakan oleh Bank yang mempunyai kantor cabang tersebar di seluruh daerah.

1.2 Topologi Networking 1.2.1 Intro

Topologi menggambarkan struktur jaringan atau bagaimana jaringan didesain. Secara fisik topologi dapat didefinisikan sebagai layout aktual dari kabel-kabel (media) jaringan.

Topologi fisik yang umum digunakan dalam membangun sebuah jaringan adalah :
1. BUS
2. RING
3. STAR
4. TREE
5. TOKEN RING
6. EXTENDED STAR
7. MESH
8. HIERARCHICAL

1.2 Topologi Networking 1.2.2 Topologi BUS

Topologi Bus menghubungkan peralatan jaringan ke kabel tunggal yang berjalan sepanjang jaringan. Dalam Topologi ini semua node pada bus mempunyai kontrol yang sama. Satu ujung bus merupakan head. Ujung head mengembalikan pesan ke dalam bus yang berjalan pada arah berlawanan.

Pada topologi tipe ini data akan terkirim ke semua node sebelum sampai ke tujuan termasuk terkirim juga ke si pengirim data. Contoh jika PC-1 akan mengirim data ke PC-4 maka data akan menuju semua node yang ada (lihat pada gambar).

Karena pada topologi ini kemungkinan tabrakan data (collision) lebih besar terjadi maka tidak dianjurkan untuk menghubungkan komputer dalam jumlah lebih dari 10 komputer dalam satu bus. Karena antrian data dalam jaringan bertopologi bus ini lebih sering terjadi.

Topologi ini mempunyai karakteristik :

PRINSIP KERJA

:

Data dikirim bertahap melalui komputer-komputer lain sebelum sampai tujuan.

TIPE KABEL

:

Coaxial

KONEKTOR

:

Soket BNC dengan Terminator BNC

TRANSFER

:

10 Mbps

KONSENTRATOR

:

tidak ada

KEUNGGULAN

:

- Mudah untuk menghubungkan peralatan ke jaringan.

- Tidak membutuhkan kabel yang banyak.

- Cocok untuk jaringan skala kecil.

KELEMAHAN

:

- Semua koneksi akan terputus jika ada kerusakan di kabel utama.

- Memerlukan terminator di kedua ujung kabel utama.

- Sulit untuk mengetahui letak gangguan jika jaringan tidak koneksi.

- Tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai jaringan tunggal di gedung besar.

- Memerlukan repeater untuk LAN yang berjarak jauh.

1.2 Topologi Networking 1.2.3 Topologi RING

Topologi ini membentuk suatu ring atau cincin. Peralatan dihubungkan secara berangkai dalam konfigurasi ring. Data berjalan dalam satu arah mengelilingi jaringan.

Topologi ini mempunyai karakteristik :

PRINSIP KERJA

:

Prinsip kerja topologi ini sama persis dengan topologi BUS hanya saja data berputar mengelilingi node komputer yang terkoneksi.

TIPE KABEL

:

Coaxial

KONEKTOR

:

Soket BNC tanpa Terminator BNC

TRANSFER

:

10 Mbps

KONSENTRATOR

:

tidak ada

KEUNGGULAN

:

sama dengan tolopogi bus, tidak membutuhkan terminator dikedua ujungnya.

KELEMAHAN

:

sama dengan topologi bus.

1.2 Topologi Networking 1.2.4 Topologi STAR

Pada topologi ini semua peralatan yang ada pada jaringan dihubungkan ke peralatan sentral (konsentrator) yaitu HUB atau SWITCH. Konsentrator ini berfungsi sebagai pengotrol seluruh komputer yang terhubung dalam jaringan. Pada jaringan ini, hub atau switch menerima pesan dari node komputer dan menjalankannya ke node tujuan.

Jika kita melihat Custumer Service di sebuah hotel yang selalu menjadi pusat informasi bagi para pengunjung atau tamu hotel baik yang baru akan menginap di hotel tersebut atau akan mengunjungi sesorang yang telah menginap dihotel tersebut. Maka Custumer Service tersebut dapat kita ibaratkan sebuah hub atau switch dalam jaringan komputer, dimana data sebelum sampai ke tujuan akan ke hub atau switch dahulu untuk menanyakan dimanakah alamat penerima data.

Topologi ini mempunyai karakteristik :

PRINSIP KERJA

:

Prinsip kerja topologi ini data melalui sentral/konsentrator (hub/switch) kemudian sentral/konsentratorlah yang mengirim data tersebut langsung ke tujuan

TIPE KABEL

:

STP / UTP

KONEKTOR

:

RJ-45 (RJ = Registered Jack)

TRANSFER

:

100 Mbps

KONSENTRATOR

:

Hub atau Switch

KEUNGGULAN

:

- Mudah dalam instalasi dan pengabelan.

- Jaringan komputer tidak terganggu saat memasang/ melepas alat lain.

- Mudah pengetahui gangguan dan mudah melepas peralatan-peralatan.

- Minim terjadinya collision (tabrakan data).

- Mudah dalam pengembangan jaringan komputer.

KELEMAHAN

:

- Membutuhkan lebih banyak kabel.

- Gangguan dikonsentrator mengakibatkan semua node terganggu.

- Lebih mahal karena membutuhkan hub/switch.

1.2 Topologi Networking 1.2.5 Topologi TREE

Topologi ini merupakan perpaduan karakteristik antara topologi bus dan topologi star. Group komputer bertopologi star dihubungkan ke kabel backbone yang merupakan topologi bus.

Topologi tree banyak digunakan pada jaringan komputer berskala besar dimana dibutuhkan sebuah koneksi backbone untuk menggabungkan dua jaringan yang terpisah tetapi masih dalam batas LAN.

Topologi ini mempunyai karakteristik :

PRINSIP KERJA

:

Prinsip kerja topologi ini data melaui sentral/konsentrator (hub/switch) kemudian sentral/konsentrator lah yang mengirim data tersebut langsung ke tujuan.

TIPE KABEL

:

STP/UTP dan Coaxial

KONEKTOR

:

RJ-45 dan BNC

TRANSFER

:

10 & 100 Mbps

KONSENTRATOR

:

Hub/Switch

KEUNGGULAN

:

- Mendukung dua topologi bus dan star.

- Jangkauan LAN dapat lebih luas lagi.

KELEMAHAN

:

- Kerusakan pada kabel backbone memutuskan koneksi antar bagian.

- Sulit dalam konfigurasi dan pengkabelannya.

1.3 Media Komunikasi Networking 1.3.1 Intro

Media Komunikasi Networking adalah penghantar yang digunakan untuk menghubungkan dua komputer atau lebih sehingga bisa saling berkomunikasi.

Jika diibaratkan data adalah sebuah mobil yang berjalan dari tempat asal ke tujuan, maka diperlukan jalan agar mobil tersebut bisa mencapai tujuannya. Semakin besar dan bagus jalan yang digunakan maka akan semakin cepat dan aman pula mobil tersebut sampai ke tujuannya.

Demikian juga dalam networking, agar data bisa sampai ke tujuan diperlukan sebuah media penghubungnya. Ada dua jenis media yang banyak digunakan dalam networking. Jika dilihat dari cara transfer data maka dapat dibagi menjadi media komunikasi wireline (berkabel) dan wireless (tanpa kabel).

Media komunikasi kabel yang digunakan dalam networking antara lain : Coaxial, STP, UTP, dan Fiber Optic.
Sedangkan media komunikasi tanpa kabel adalah gelombang radio melalui udara.

1.3 Media Komunikasi Networking 1.3.2 Shielded Twisted Pair (STP)

Dilihat dari namanya Shielded Twisted Pair, kabel networking tipe ini terdiri dari 4 pasang dawai kabel yang masing-masing pasang dipelintir.

Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. STP yang diperuntukkan bagi instalasi jaringan ethernet memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel.

Kabel STP memiliki kelebihan dan kekurangan persis sama dengan kabel UTP, memiliki satu hal keunggulan yakni jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal dan harganya lebih mahal dari UTP.

Tidak seperti kabel Coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu di-ground pada setiap ujungnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh tanpa bantuan device penguat (repeater).

Konektor RJ-45 & Tang Crimping
Konektor RJ-45 digunakan untuk memasang kabel UTP dan memiliki 8 buah pin sebagai media transmisi data. Kabel UTP disusun berdasarkan warna yang telah ditentukan (urutan STRAIGHT atau CROSS) kemudian dimasukkan ke konektor RJ-45 dengan menggunakan sebuah tang khusus bernama tang crimping.

Karakteristik media tipe ini :

PELINDUNG INTERFERENSI

:

ada

MAKS. BANDWITH

:

100 Mbps

MAKS. KABEL

:

100 meter

SOKET

:

RJ-45 (RJ = Registered Jack)

BIAYA

:

lebih mahal dibanding UTP

TOPOLOGI FISIK

:

Star & Token Ring

INSTALLASI

:

lebih sulit dibanding UTP

1.3 Media Komunikasi Networking 1.3.3 Unshielded Twisted Pair (UTP)

Secara fisik, kabel UTP terdiri atas empat pasang dawai medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan dawai, untuk mengatasi degradasi sinyal yang disebabkan oleh EMI dan RFI.

Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain. Satu kekurangan kabel UTP adalah rentan terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya.

Kabel UTP mempunyai ciri :

PELINDUNG INTERFERENSI

:

tidak ada

MAKS. BANDWITH

:

100 Mbps

MAKS. KABEL

:

100 meter

SOKET

:

RJ-45 (RJ = Registered Jack)

BIAYA

:

murah

TOPOLOGI FISIK

:

Star, Extended Star, Tree

INSTALLASI

:

Mudah

Beberapa Kategori (CAT) Kabel UTP :

TIPE

PENGGUNAAN

CATEGORY 1

Voice (Kabel Telepon)

CATEGORY 2

Data dengan bandwith hingga 4 Mbps (Local Talk)

CATEGORY 3

Data dengan bandwith hingga 10 Mbps (Ethernet)

CATEGORY 4

Data dengan bandwith hingga 20 Mbps (16 Mbps Token Ring)

CATEGORY 5

Data dengan bandwith hingga 100 Mbps (Fast Ethernet)

1.3 Media Komunikasi Networking 1.3.4 Coaxial

Kabel Coaxcial atau populer dipanggil "coax" terdiri atas konduktor silindris melingkar yang mengelilingi sebuah kabel tembaga ini yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Antara lain dapat dijalankan dengan tanpa banyak bantuan dari repeater.

Kabel Coaxial ada beragam ukuran. Antara lain RG-68 (Thin Ethernet) dan RG-8 (Thick Ethernet). RG-8 diperuntukkan sebagai backbone Ethernet karena secara historis memiliki ketahanan transmisi dan daya tolak interferensi. Tipe kabel ini sering disebut dengan thicknet.

Karakteristik media tipe ini :

PELINDUNG INTERFERENSI

:

ada

MAKS. BANDWITH

:

10 Mbps

MAKS. KABEL

:

500 meter

SOKET

:

BNC (Bayonet Naval Conector)

BIAYA

:

murah dibanding UTP

TOPOLOGI FISIK

:

Bus

INSTALLASI

:

sederhana

1.3 Media Komunikasi Networking 1.3.5 Fiber Optic

Untuk koneksi yang membutuhkan bandwitdh besar dan kualitas jaringan seperti koneksi sebuah broadband atau koneksi yang membutuhkan kecepatan akses ekstra tinggi seringkali fiber optic digunakan sebagai alternatif media komunikasi antar jaringan.

Fiber optic banyak digunakan untuk jaringan telekomunikasi seperti telepon seluler. Namun media jenis ini sangat mahal dan rumit dalam installasinya.

Karakteristik dan ciri-ciri media tipe ini adalah :

PELINDUNG INTERFERENSI

:

ada

MAKS. BANDWITH

:

100 Mbps ~ 1 Gbps

MAKS. KABEL

:

2000 meter

SOKET

:

ST (Spring Loaded Twist)

BIAYA

:

mahal jika

TOPOLOGI FISIK

:

Bus & Star

INSTALLASI

:

paling rumit

1.3 Media Komunikasi Networking 1.3.6 Wireless

Satu-satunya media komunikasi dalam jaringan komputer yang tidak berupa kabel adalah media wireless. Sesuai dengan namanya, wireless tidak menggunakan kabel sebagai penghantar data tetapi menggunakan gelombang radio yang dipancarkan melalui udara.

Keunggulan media wireless dibanding media komunikasi yang lain, yaitu :
1. Tidak rumitnya dalam installasi karena tidak perlu
memasang kabel-kabel.
2. Kecepatan akses tidak tergantung dengan besar
penampang kabel.
3. Portable, artinya komputer yang menggunakan Wlan bisa
dipindah-pindahkan selama masih dalam jangkauan sinyal.
4. Jumlah koneksi lebih fleksible karena tidak tergantung
dengan jumlah port, seperti pada koneksi menggunakan
kabel UTP.
5. Jangkauan dan jumlah koneksi tak terbatas tergantung
kekuatan sinyal.

Kekurangan wireless, antara lain :
1. Kualitas sinyal akan dipengaruhi oleh provokasi udara,
artinya kualitas koneksi saat cuaca bagus akan berbeda
dengan kualitas koneksi saat cuaca buruk (jika digunakan
diluar gedung) dan akan dipengaruhi oleh batas-batas
dinding gedung.
2. Mahal dalam investasi jika dibanding dengan
menggunakan kabel.


3. Kemungkinan penyadapan koneksi lebih besar terjadi
dibanding menggunakan media kabel.

Bab 2 : Teknologi networking

Overview

Perkembangan networking tidak terlepas dari berkembangnya teknologi yang mendukungnya. Pertama kali networking diperkenalkan menggunakan teknologi yang masih sangat terbatas dan mahal harganya. Namun untuk saat ini teknologi untuk networking sudah sedemikian canggihnya, semakin mudah digunakan dan semakin murah harganya.

Sebagai contoh jika untuk menghubungkan jaringan dengan topologi star, pada masa lalu hanya ada pilihan konsentrator HUB dengan harga yang sangat mahal, namun dimasa kini sudah ada pilihan konsentrator berupa SWITCH dengan kemampuan 10x dari HUB dan harganya sudah terjangkau.

Jika dimasa lalu kita belum mengenal teknologi wireless namun sekarang kita bisa menghubungkan jaringan komputer dengan media wireless atau tanpa kabel. Jika dimasa lalu belum ada media komunikasi satelit tetapi dimasa sekarang kita bisa menggunakan media satelit untuk berbagi data antar negara.

Pada bab ini kita akan membahas mengenai :
1. NIC (Network Interface Card)
Membahas jenis dan fungsi NIC pada jaringan komputer.
2. Modem
Membahas definisi, fungsi dan jenis modem.
3. Hub
Membahas fungsi dan karakteristik hub.
4. Switch
Membahas fungsi dan karakteristik switch.
5. Repeater
Membahas fungsi dan karakteristik repeater dalam networking.
6. Bridge
Membahas fungsi dan karakteristik sebuah bridge dalam networking.
7. Gateway
Membahas fungsi dan karakteristik gateway dalam networking.
6. Router
Membahas fungsi dan karakteristik Router dalam networking.

2.1 NIC 2.1.1 NIC (Network Card Interface)

NIC (Network Card Interface) atau juga disebut dengan LAN Card adalah hardware/komponen komputer yang berfungsi untuk menghubungkan komputer ke jaringan.

Jika dilihat cara installasinya, jenis NIC ada :
1. NIC Onboard :
NIC yang telah terpasang di motherboard dari pabriknya.
2. NIC Add-On :
NIC yang dipasang sendiri/tambahan di slot PCI.

Jika dilihat dari teknologinya, NIC Add-On terdiri atas :
1. NIC slot ISA :
mendukung soket BNC & RJ-45 dan kecepatan 10 Mbps.
2. NIC slot PCI :
mendukung soket RJ-45 dan kecepatan 100 Mbps.
3. NIC Giganet :
mendukung soket RJ-45 dan kecepatan 1 Gbps.

Didalam jaringan komputer NIC selain berfungsi sebagai penghubung komputer ke jaringan komputer, NIC berfungsi untuk menyimpan konfigurasi IP Address masing-masing komputer. Jika NIC di uninstall dari komputer, kemudian dipasang kembali maka IP Address harus disetting ulang.

2.2 Modem 2.2.1 Modem (Modulator Demodulator)

Modem adalah peralatan komputer yang berfungsi untuk mengkoneksikan komputer ke jaringan internet melalui saluran telepon standar (PSTN).

Sesuai dengan namanya Modulator Demodulator, modem bekerja mengkonversi informasi digital dari komputer ke bentuk sinyal analog yang ditransmisikan melalui saluran telepon.

Ditinjau dari sisi installasi hardware terdapat dua jenis modem :
1. Modem External
Modem jenis ini dipasang diluar CPU melalui port Com
(Serial) atau USB (Universal Serial Bus).
2. Modem Internal
Modem jenis ini dipasang didalam CPU di slot PCI
atau slot AMR

Ditinjau dari kecepatannya terdapat dua jenis modem :

  1. Modem Regular
    Modem jenis ini mempunyai kecepatan transfer data s/d 56Kbps. Jenis modem ini banyak digunakan di perumahan atau perkantoran yang hanya memiliki satu komputer terhubung ke internet. Jenis modem ini dapat dipasang dikomputer dengan koneksi External ataupun Internal.
  2. Model DSL (Digital Subscriber Lines)
    Modem jenis ini mempunyai kecepatan transfer data diatas 64kbps. Sesuai dengan namanya, modem ini adalah modem berkecepatan tinggi. Umumnya jenis ini banyak digunakan di perkantoran yang membutuhkan transfer data cepat atau di warnet-warnet. Jenis modem ini dipasang dengan koneksi external.

KECEPATAN MODEM
Kecepatan modem diukur dengan satuan baud.
Dari tahun ke tahun, kecepatan modem konvesional mengalami kemajuan. Mulai dari 300 baud sampai 2400, 4800, 9600, 14.400, 28.800, 33.600 hingga sekarang 56.000 Baud (56K) dengan standar V.90 sebagai standar koneksi intenet untuk modem.

Kecepatan transfer download sebuah modem tidak sama persis dengan kemampuanya, sebagai contoh modem 56k mempunyai kecepatan download sebesar rata-rata 49.333 bps bukan 56.000. Hal ini dikarenakan pada saat modem melakukan koneksi ke sebuah provider internet, modem melakukan pengujian kualitas line telepon dan akan memiliki kecepatan tertinggi yang dimungkinkan.

2.3 Hub 2.3.1 Konsentrator - Hub

Hub adalah peralatan sentral yang berfungsi menghubungkan komputer-komputer atau peralatan-peralatan jaringan lainnya.

Hub menerima pesan dari node pengirim dan menjalankannya ke node tujuan. Hub identik dengan topologi star. Hub terdiri dari beberapa port. Port ini digunakan untuk memasang konektor RJ-45 yang sudah dipasangi kabel UTP. Dilihat dari jumlah portnya, hub terdiri dari hub port 5, 8, 16, 24 dan 32. Salah satu port digunakan untuk hubungan antar-hub (cascading). Port yang digunakan untuk hubungan antar-hub disebut port uplink.

KARAKTERISTIK DAN FITUR UTAMA HUB
Hub awalnya mensupport kecepatan ethernet 10 Mbps.
Namun dewasa ini banyak hub memiliki kecepatan data 100 Mbps.
Beberapa jenis hub mendukung dua kecepatan 10 Mpbs / 100 Mbps atau dikenal dengan dengan dual-speed hubs.

Karakteristik Hub :

  1. Tergolong peralatan Layer 1 dalam OSI model (Physical layer).
  2. Tidak dapat membaca paket-paket data.
  3. Tidak dapat mengetahui sumber dan tujuan data.
  4. Hanya berperan menerima dan meneruskan data yang masuk ke semua peralatan di jaringan termasuk yang mengirim data.
  5. Dapat memperkuat sinyal elektrik data yang masuk sebelum dikirimkan ke tujuan.

2.4 Switch 2.4.1 Konsentrator - Switch

Switch adalah peralatan sentral yang juga berfungsi menghubungkan komputer-komputer atau peralatan-peralatan jaringan lainnya. Switch identik dengan hub, tetapi switch lebih "cerdas" dan memiliki performa tinggi dibanding hub.

KARAKTERISTIK DAN FITUR UTAMA SWITCH
Switch utamanya disajikan untuk ethernet. Memiliki konfigurasi port yang beragam dari 5 port hingga puluhan port. Juga mendukung kecepatan 10 Mbps, 100 Mbps atau keduanya (dual speed).

Karakterisktik Switch :

  1. Tergolong peralatan Layer 2 dalam OSI Model (Data Link Layer)
  2. Dapat menginspeksi data yang diterima
  3. Dapat menentukan sumber dan tujuan data
  4. Dapat mengirim data ke tujuan dengan tepat sehingga akan menghemat bandwith.
  5. Dapat menangani lebih dari dua port dan lebih dari dua komunikasi data dalam waktu bersamaan.

2.5 Repeater 2.5.1 Penguat Sinyal Jaringan Komputer

Repeater adalah peralatan yang berfungsi memperkuat sinyal di dalam jaringan komputer.

Pada media fisik seperti ethernet, kualitas transmisi data hanya dapat bertahan dalam batas waktu dan jangkauan tertentu, selanjutnya akan mengalami penurunan sinyal. Repeater akan berusaha mempertahankan kekuatan sinyal dan mencegah penurunan sinyal hingga data sampai ke tujuan.

Jika kita lihat dipinggir jalan raya ada pipa-pipa minyak. Minyak tersebut dikirim dari sumur bor menuju stasiun pengumpul terakhir. Agar minyak tersebut tidak mengental dan tetap mengalir sampai ke stasiun akhir, diperlukan stasiun booster (untuk jaringan komputer disebut repeater) yang berfungsi memanaskan dan memompakan kembali minyak tersebut ke stasiun berikutnya. Nah... dalam jaringan komputer hal ini juga bisa berlaku, terutama untuk jaringan dalam gedung bertingkat, dimana diperlukan penguat-penguat sinyal agar data sampai ke tujuan.

Repeater dapat berupa alat khusus yang diperuntukkan untuk menguatkan sinyal data (lihat gambar) tetapi kita dapat melakukan penguatan sinyal ini dengan menggunakan alat lain yang sudah umum dalam jaringan komputer. Kita dapat menggunakan Active Hubs atau Switch sebagai repeater karena hardware ini mempunyai kemampuan menguatkan sinyal dalam jaringan komputer sehingga seringkali disebut sebagai multiport repeater.

Karakteristik REPEATER :

Mempunyai kelemahan tidak dapat melakukan filter traffic jaringan.

Data yang masuk ke port repeater akan tersebar ke segmen-segmen jaringan LAN tanpa memperhitungkan apakah data dibutuhkan atau tidak.

2.6 Bridge 2.6.1 Penghubung Dua Jaringan (Topologi dan Media Berbeda)

Bridge adalah peralatan yang berfungsi menghubungkan dua jaringan yang mempunyai media komunikasi dan topologi berbeda tetapi mempunyai protokol yang sama.

Contoh, jaringan yang menggunakan kabel fiber optic bisa dihubungkan dengan jaringan kabel coaxial dan jaringan yang menggunakan topologi ring bisa dihubungkan dengan jaringan bertopologi star.

Karakteristik BRIDGE :

  1. Dapat memisahkan jaringan yang luas menjadi sub jaringan yang lebih kecil.
  2. Dapat mempelajari alamat, meneliti paket data dan menyampaikannya.
  3. Dapat mengoleksi dan melepas paket-paket diantara dua segmen jaringan.
  4. Dapat mengontrol broadcast ke jaringan.
  5. Dapat merawat address table.

Tipe-tipe Bridge :

  1. Transparent
  2. Source Route (digunakan dalam jaringan Token Ring)

2.7 Gateway dan Proxy Server 2.7.1 Gateway dan Proxy Server

Gateway Server adalah komputer yang didesain sebagai pintu gerbang ke internet atau jaringan yang berbeda segmen bagi komputer-komputer client di Local Area Network.

Proxy adalah fasilitas dalam gateway server yang berfungsi untuk menyimpan halaman-halaman situs/website yang pernah dikunjungi sehingga akan lebih mempercepat browsing dan menghemat bandwith.

Ibaratkan sebuah keluarga yang mempunyai Induk dan anak-anaknya. Induk bertanggung jawab penuh atas pembagian kebutuhan harian anak-anaknya. Induk juga yang bertanggung jawab atas keselamatan anak-anaknya dari gangguan orang luar. Dalam jaringan komputer induk tersebut adalah Gateway Server sedangkan anak-anaknya adalah komputer-komputer client. Selain sebagai pembagi (sharing) internet bagi komputer-komputer client, Gateway server dapat juga berfungsi sebagai pelindung dan pengendali aktivitas internet bagi komputer-komputer client.

Agar sebuah komputer dapat berfungsi sebagai Gateway Server, maka harus terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

  1. Mempunyai koneksi ke internet
    Ini adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi, koneksi ke internet dapat dilakukan dengan cara dial-up (modem) atau wireless ke ISP (Internet Service Provider) sebagai penyedia layanan internet.
  2. Mempunyai 2 NIC (LAN Card)
    Jika menggunakan koneksi router ke ISP mutlak diperlukan 2 NIC didalam komputer Gateway Server. NIC 1 sebagai NIC Public yang langsung berhubungan dengan koneksi ke ISP dan mempunyai IP Address Public. Sedangkan NIC 2 sebagai NIC Local yang akan membagi internet untuk komputer-komputer client dan memiliki IP Address Private.
  3. Mempunyai Software Proxy
    Agar si "induk" yang telah mempunyai koneksi ke internet ISP dapat membagi layanan internet (internet sharing) ke "anak-anaknya" melalui NIC 2 Local maka diperlukan software untuk melakukan internet sharing tersebut.
    Beberapa software yang dapat digunakan sebagai pembagi internet adalah :
    - ICS (Internet Connection Sharing) :: Windows 98 dan ME
    -
    Routing and Remote Access :: Windows 200x Server
    - Win Gate :: WIndows
    - Win Route
    :: Windows
    - Squid :: Linux
    - dll

2.8 Wireless LAN (W-LAN) 2.8.1 Standarisasi Wireless LAN

Wireless LAN adalah Jaringan komputer tanpa kabel, dalam istilah lain sering juga disebut WIFI (Wireless Fidelity) atau Nirkabel. Jika pada LAN menggunakan kabel sebagai media komunikasi dan pertukaran data maka Wireless LAN menggunakan gelombang radio sebagai media komunikasi dan pertukaran datanya.

Standarisasi Wireless LAN

Perkembangan teknologi Wireless LAN sekarang sudah semakin maju. Pemakaiannya sendiripun tidak terbatas pada komputer. Ada beberapa standarisasi Wireless LAN yang banyak beredar dipasaran, yaitu :

1. 802.11

802.11 adalah standarisasi wireless pertama yang dicetuskan pada tahun 1997 oleh IEEE( Institute of Electrical and Electronics Engineers). Pada awalnya 802.11 mempunyai kecepatan transfer rata-rata 2 Mbps dan bekerja pada frekuensi 2,4Ghz..

2. 802.11.a

802.11.a merupakan pengembangan dari 802.11 yang dikeluarkan IEEE pada tahun 1999. 802.11.a mempunyai kecepatan transfer rata-rata 54 Mbps dan bekerja pada frekuensi 5 Ghz.

3. 802.11.b

Pada tahun yang sama IEEE kembali mengeluarkan standarisasi baru wireless yaitu 802.11.b yang mempunyai keceaptan transfer rata-rata 11 Mbps dan bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz.

4. 802.11.g

Pada tahun 2003 IEEE muncul standarisasi wireless baru yaitu 802.11.g. Standarisasi ini menggabungkan kemampuan 802.11.a dan 802.11.b. Standarisasi 802.11.g mempunyai kecepatan tranfer rata-rata 54 Mbps dan bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz

5. 802.11.n

802.11.n adalah standarisasi masa depan wireless yang mempunyai kecepatan transfer rata-rata 100-200 Mbps dan bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz.

IEEE juga mengeluarkan standarisasi lain seperti 802.11.j, 802.11.h, 802.11.p, tetapi penggunaannya masih terbatas.

2.8 Wireless LAN (W-LAN) 2.8.2 Spektrum Pada Wireless

Ada dua jenis spektrum gelombang radio yang digunakan untuk komunikasi wireless, yaitu Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) dan Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS).

Perbedaan antara kedua spektrum ini adalah pada cara memproses data. Pada FHSS frekuensi sinyal pembawa data akan berpindah sesuia dengan pola tertentu, dan biasanya menggunakan 4 buah frekuensi secara bersamaan.

Sedangkan pada spektrum DSSS data yang dikirim akan dibagi menjadi paket-paket data kecil dan akan dikirimkan melalui frekuensi frekuensi yang berbeda.

Dari perbedaan dua spektrum itu tersebut bisa kita amati bahwa pola pengiriman data DSSS akan menghasilkan proses transfer data yang lebih cepat karena menggunakan frekuensi yang tidak terbatas, sedangkan FHSS hanya menggunakan 4 frekuensi.

2.8 Wireless LAN (W-LAN) 2.8.3 Frekuensi Pada Wireless

Secara umum Wireless bekerja pada frekuensi 2,4 – 2,483 Ghz yang dikenal sebagai frekuensi bebas. Karena padatnya frekuensi ini maka digunakan frekuensi lain untuk mengatasi masalah kepadatan ini, yaitu frekuensi 5 Ghz.

2.8 Wireless LAN (W-LAN) 2.8.4 Chanel Pada Wireless

Jika frekuensi diibaratkan sebuah jalan, maka chanel sebagi jalur pemisah jalan tersebut. Semakin lebar jalan maka semakin banyak jalur yang ada. Artinya banyaknya chanel pada Wireless LAN tergantung dengan besarnya frekuensi.

Chanel berfungsi untuk menjaga komunikasi data pada Wireless LAN agar berjalan dengan baik tanpa terjadi tabrakan data.

2.8 Wireless LAN (W-LAN) 2.8.5 Aturan Pada Wireless

Ada beberapa aturan dalam Wireless LAN yang harus kita perhatikan agar jaringan Wireless LAN kita berjalan dengan baik, diantaranya :

1. Semua perangkat Wireless harus bekerja pada frekuensi yang sama

2. Meskipun merk atau pabrik pembuat Wireless berbeda Wireless masih bisa digunakan secara bersamaan jika standarisasinya juga sama.

3. SSID harus sama

SSID (Service Set Identifier) adalah identitas sebuah jaringan atau nama dari Wireless Lan.

2.8 Wireless LAN (W-LAN) 2.8.6 Perangkat Wireless LAN

Untuk membagun Wireless LAN kita membutuhkan perangkat-perangkat pendukung jaringan , adapun perangkat-perangkat tersebut adalah :

1. Wireless

Bentuk Wireless dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu :

a. Wireless LAN Card

Agar komputer dapat terhubung kedalam jaringan Wireless , maka komputer harus dipasang Wireless LAN Card atau ethernet Card dan biasanya dipasang pada slot PCI .

b. Wireless USB

Wireless USB dibuat agar lebih mudah dalam pemasangannya di komputer atau laptop, tanpa harus membuka casing komputer. Saat ini ada dua jenis wireless USB yang beredar dipasaran, yaitu Wireless USB Adapter dan Wireless USB Stick.

c. Wireless PCMCIA

Wireless yang digunakan pada laptop dan dipasang pada slot PCMCIA.

d. Access Point

Access Point adalah perangkat Wireless yang berguna untuk menghubungkan komputer-komputer dalam sebuah jaringan, fungsinya hampir sama seperti Hub/Swict pada LAN. Sebuah Access Point biasanya sudah dilengkapi dengan Firewall, dan dapat berfungsi sebagai DHCP Server/Client.

2.8 Wireless LAN (W-LAN) 2.8.7 Topologi Pada Wireless

Pada jaringan LAN kita mengenal adanya toplogi Bus, Ring, Star dan lain-lain. Pada jaringan Wireless hanya ada 2 topologi jaringan, yaitu :

1. Topologi Ad Hoc

Topologi pada Wireless LAN untuk menghubungkan antar komputer secara langsung tanpa menggunakan Acces Point.

2. Topologi Infrastructure

Topologi pada Wireless LAN untuk menghubungkan antar komputer dengan menggunakan Access Point.

2.8 Wireless LAN (W-LAN) 2.8.8 Keunggulan dan Kelemahan Wireless

1. Keunggulan Wireless

· Biaya pemeliharaan murah

· Pembagunan jaringan cepat

· Mudah dikembangkan

· Mudah dan murah untuk direlokasi

· Infrastruktur berdimensi kecil

2. Kelemahan Wireless

· Biaya peralatan mahal

· Keamanan data rentan

· Interferensi gelombang radio

· Delay yang sangat besar

2.8 Wireless LAN (W-LAN) 2.8.9 Bahan-Bahan yang Berpengaruh Terhadap Wireless LAN

Bahan atau material yang ada disekeliling kita mempunyai pengaruh yang besar terhadap Jaringan Wireless, bahan-bahan tersebut yaitu :

Nama Bahan

Hambatan

Contoh

Kayu

Kecil

Ruangan berdinding/sekat kayu dan triplek

Bahan Sintetis

Kecil

Sekat dengan bahan plastik

Asbes

Kecil

Langit-langit / atap

Air

Sedang

Akuarium

Tembok

Sedang

Dinding

Keramik

Tinggi

Lantai, dinding keramik

Bahan memantul

Sangat tinggi

Cermin

Besi

Sangat tinggi

Lift, meja, filling cabinet

Bab 3 ; Prosedur pengkabelan networking

Overview

Berbicara mengenai networking tak terlepas dari bahasan mengenai media apa yang akan digunakan sebagai penghantar datanya.

Kabel UTP adalah kabel yang paling banyak digunakan sebagai media penghantar dalam jaringan komputer karena selain harganya murah juga mudah dalam konfigurasinya. Untuk kita bahasan kita hanya pada cara mengkonfigurasi kabel jaringan menggunakan kabel jenis UTP.

Perlu kita perhatikan bahwa konfigurasi warna kabel pada UTP menentukan kecepatan proses transfer data, jika konfigurasi dilakukan sembarang akan berakibat tidak sempurnanya transfer data dalam jaringan.

Ada dua jenis konfigurasi yang sering digunakan untuk tipe kabel ini, yakni :
1. STRAIGHT TROUGH
2. CROSSOVER

Urutan konfigurasi warna kabel STRAIGH dan CROSS yang akan kita bahas berdasarkan Standar EIA/TIA-568B.

Pemilihan jenis konfigurasi ini disesuaikan dengan kebutuhan untuk apa kabel UTP ini akan digunakan apakah untuk menghubungkan komputer ke switch, untuk menghubungkan antar switch atau untuk menghubungkan ke peralatan jaringan yang lainnya.

3.1 Kabel Straight 3.1.1 Fungsi dan Kegunaan

Jenis konfigurasi kabel straight digunakan untuk menghubungkan peralatan-peralatan dalam jaringan seperti terlihat pada gambar.

Prinsipnya semua peralatan yang mempunyai IP address jika akan dihubungkan ke konsentrator seperti hubs atau switch membutuhkan jenis konfigurasi kabel straight.

Berikut adalah urutan pin pada kedua ujung RJ-45 yang terhubung saat kita menggunakan tipe kabel STRAIGHT.

Ujung A

Ujung B

1

<--------------->

1

2

<--------------->

2

3

<--------------->

3

4

<--------------->

4

5

<--------------->

5

6

<--------------->

6

7

<--------------->

7

8

<--------------->

8

Pin yang mutlak harus terhubung karena sebagai penghantar sinyal data adalah pin 1, 2, 3 dan 6.

3.1 Kabel Straight 3.1.2 Prosedur Urutan Warna

Untuk kecepatan transfer 100 Mbps, konfigurasi warna yang dianjurkan pada kedua ujung RJ-45 seperti terlihat pada gambar.

Berikut adalah urutan untuk membuat kabel tipe ini :

  1. Potonglah kulit luar kabel UTP kira-kira 2 cm.
  2. Uraikan kedelapan kawat dari pasangannya.
  3. Luruskan masing-masing kedelapan kawat yang telah diuraikan.
  4. Urutkan sesuai konfigurasi warna yang telah ditentukan untuk kabel STRAIGHT.
  5. Luruskan ulang kawat bersama-sama, kemudian dipotong rata sepanjang 1 cm.
  6. Masukkan kabel yang telah dipotong ke soket RJ-45. Pastikan ujung-ujungnya rata di soket RJ-45.
  7. Crimping RJ-45 yang telah dimasukkan kabel UTP.
  8. Test kabel dengan Network Cable Tester.

Keterangan warna :
OP = Orange Putih
O = Orange
HP = Hijau Putih
H = Hijau
BP = Biru Putih
B = Biru
CP = Coklat Putih
C = Coklat

3.2 Kabel Cross 3.2.1 Fungsi dan Kegunaan

Jenis konfigurasi kabel CROSS digunakan untuk menghubungkan peralatan-peralatan dalam jaringan seperti terlihat pada gambar.

Prinsipnya adalah jika kita akan menghubungkan antar peralatan dalam jaringan yang mempunyai IP Address maka kita membutuhkan tipe kabel ini. Atau jika kita ingin menghubungkan antar hubs atau switch (dikenal dengan istilah cascading) maka kita membutuhkan tipe kabel cross ini.

Berikut adalah urutan pin pada kedua ujung RJ-45 yang terhubung saat kita menggunakan tipe kabel CROSS.

Ujung A

Ujung B

1

<--------------->

3

2

<--------------->

6

3

<--------------->

1

4

<--------------->

4

5

<--------------->

5

6

<--------------->

2

7

<--------------->

7

8

<--------------->

8

Pin yang mutlak harus terhubung karena sebagai penghantar sinyal data adalah pin 1, 2, 3 dan 6. Untuk kabel cross pin yang terkoneksi adalah 1236 - 3612

3.2 Kabel Cross 3.2.2 Prosedur Urutan Warna

Untuk kecepatan transfer 100 Mbps, konfigurasi warna yang dianjurkan untuk kedua ujung RJ-45 seperti pada gambar.

Berikut adalah urutan untuk membuat kabel tipe ini :

  1. Potonglah kulit luar kabel UTP kira-kira 2 cm.
  2. Uraikan kedelapan kawat dari pasangannya.
  3. Luruskan masing-masing kedelapan kawat yang telah diuraikan.
  4. Urutkan sesuai konfigurasi warna yang telah ditentukan untuk kabel CROSS.
  5. Luruskan ulang kawat bersama-sama, kemudian dipotong rata sepanjang 1 cm.
  6. Masukkan kabel yang telah dipotong ke soket RJ-45. Pastikan ujung-ujungnya rata di soket RJ-45.
  7. Crimping RJ-45 yang telah dimasukkan kabel UTP.
  8. Test kabel dengan Network Cable Tester.

3.3 Tools 3.3.1 Tools

Tools atau peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kabel jaringan menggunakan tipe kabel UTP adalah :

  1. Cable Stripper/Cutter (Pengupas Kabel)
    Alat ini desain khusus untuk keperluan mengupas kulit kabel UTP. Kita bisa menggunakan cutter biasa namun resiko terkelupasnya kulit pada kabel intinya akan lebih besar terjadi.
  2. Crimping Tools (Tang Crimping RJ-45)
    Setelah kabel UTP dikupas kulit luarnya kemudian diurutkan sesuai dengan konfigurasi yang dipilih maka untuk mengunci kabel UTP tersebut pada soket RJ-45 diperlukan alat ini.
  3. Network Cable Tester
    Setelah kabel terpasang disoket RJ-45, sebelum digunakan pada jaringan haruslah diperiksa terlebih dahulu dengan alat ini. Jika kedelapan lampu pada masing-masing ujungnya nyala, maka kabel yang telah kita buat siap untuk digunakan.

Bab 4 : bilangan – bilangan Networking

Overview

Sebelum mengenal IP Address pada komputer yang terhubung ke jaringan, ada baiknya kita berkenalan dulu dengan bilangan-bilangan komputer. Karena untuk menjadi seorang administrator jaringan adalah mutlak diperlukan pengetahuan mengenai bilangan-bilangan komputer dan cara konversinya.

Pada bab ini kita akan mempelajari :

1. Konversi antar Bilangan Desimal >< Bilangan Biner

2. Konversi antar Bilangan Biner >< Bilangan Desimal

4.1 Desimal 4.1.1 Konversi Bilangan Desimal ke Biner

Bilangan Desimal adalah bilangan berbasis 10.
Notasi yang sering dibuat untuk bilangan desimal adalah (X10). Dengan berpangkat (10x)
Bilangan desimal terdiri dari = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.

Cara Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner

Untuk mengubah angka desimal menjadi angka biner digunakan metode pembagian dengan angka 2 sambil memperhatikan sisanya hingga tidak bisa dibagi dua lagi..

Mari kita perhatikan contohnya (lihat juga gambar) !

Soal 1. Mencari bilangan biner dari bilangan desimal 205(10)

Untuk menuliskan notasi binernya, pembacaan dilakukan dari bawah yang berarti 11001101(2)

Soal 2. Mencari bilangan biner dari bilangan desimal 60(10)

Dibaca dari bawah menjadi 111100(2) atau lazimnya dituliskan dengan 00111100(2). Ingat bentuk umumnya mengacu untuk 8 digit! Kalau 111100 (ini 6 digit) menjadi 00111100 (ini sudah 8 digit).

Soal 3. Mencari bilangan biner dari bilangan desimal 14(10)

Dibaca dari bawah 1110(2) atau dituliskan 00001110(2) dengan 8 digit.

4.2 Biner 4.2.1 Konversi Bilangan Biner ke Desimal

Bilangan Biner adalah bilangan berbasis 2.
Notasi yang sering dibuat untuk bilangan biner adalah (X2).
Bilangan biner terdiri dari = 0 dan 1

Cara Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal

Dapat dilihat pada contoh-contoh berikut ini :

  1. Konversi dari bilangan biner 11001101(2) ke bilangan desimal.

Angka desimal 205 didapat dari penjumlahan angka yang di arsir (128+64+8+4+1).

Setiap biner yang bertanda “1” akan dihitung, sementara biner yang bertanda “0” tidak dihitung, alias “0” juga.

  1. Konversi dari bilangan biner 00111100(2) ke bilangan desimal.
    Angka desimal 60 didapat dari penjumlahan angka yang di arsir (32+15+8+4).
  2. Konversi dari bilangan biner 11111111(2) ke bilangan desimal.
    Angka desimal 255 didapat dari penjumlahan angka yang di arsir (128+64+32+16+8+4+2+1).
  3. Konversi dari bilangan biner 11000000(2) ke bilangan desimal ----> lihat gambar.
    Angka desimal 192 didapat dari penjumlahan angka yang di arsir (128+64).

Untuk lebih jelas perhatikan gambar !

Bab 5 : IP adreess & netmasking

Overview

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah protokol standar yang dirancang untuk mengatur komunikasi data dalam hubungan antarkomputer, baik intranet maupun internet.

Protokol ini dikembangkan oleh U.S. Departement of Defense (DoD) atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Penelitian protokol TCP/IP ini dimulai tahun 1969.

Ibarat sebuah bahasa internasional, protokol ini dapat digunakan untuk berbagai flatform komputer : Windows, Linux, Macintosh dan Novell Netware.

Pada Microsoft Windows, pengaturan TCP/IP terdiri dari beberapa bagian, antara lain IP Address, Subnet Mask, Default Gateway, DNS Server dan WINS Server.

5.1 IP Address 5.1.1 Definisi dan Format Penulisan

IP (Internet Protocol) Address adalah nomor alamat unique yang diberikan pada sebuah komputer/peralatan yang terhubung dalam jaringan komputer.

Unique artinya masing-masing alamat hanya dimiliki oleh satu komputer/peralatan dalam jaringan sehingga tidak ada sebuah nomor IP Address yang dimiliki oleh dua komputer/peralatan bersamaan dalam sebuah Local Area Network.

FORMAT PENULISAN IP ADDRESS

Format penulisan IP Address versi 4 (IPv4) yang ditulis dalam notasi titik bilangan desimal adalah sebagai berikut :

xxx.yyy.zzz.www

dimana :
xxx = adalah angka dari 1 s/d 223
(oktet pertama merupakan penentu kelas IP Address)
yyy, zzz dan www = adalah angka dari 1 s/d 254

Contoh
IP Address dalam bentuk notasi titik bilangan desimal (dotted-decimal notation) :

132.168.128.17

Jika kita konversikan ke dalam 4 bagian 32 bit bilangan biner yang disebut OKTET menjadi :

10000100.10100011.10000000.00010001

Dan jika kita tulis dalam bentuk 32 bit bilangan biner menjadi :

10000100101000111000000000010001

5.1 IP Address 5.1.2 Klasifikasi IP Address

IP Address dikelompokkan menjadi 5 kelas yaitu : A, B, C, D dan E.

Kelas yang umum digunakan adalah kelas A, B dan C.
Kelas D digunakan untuk multicast sedangkan kelas E dicadangkan untuk keperluan eksprimental.

Kelas IP Address dilihat dengan alamat awal dan akhir-nya :

CLASS

RANGE OKTET PERTAMA

ALAMAT AWAL

ALAMAT AKHIR

A

1 - 126

xxx.0.0.1

xxx.255.255.254

B

128 - 191

xxx.xxx.0.1

xxx.xxx.255.254

C

192 - 223

xxx.xxx.xxx.1

xxx.xxx.xxx.254

Catatan :

  1. IP address dengan alamat 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena merupakan IP address loopback, yaitu IP yang digunakan oleh sebuah komputer untuk mengkoneksikan dirinya sendiri atau alamat localhost.
  2. Dalam pengalamat IP Address, angka 255 tidak dapat digunakan sebagai alamat sebuah host kelas C karena digunakan sebagai alamat Broadcast, yaitu alamat akhir IP Address dalam jaringan.

5.1 IP Address 5.1.3 Terminologi IP Address

Berdasarkan penggunaannya, IP address terbagi menjadi :

  1. IP Address Public
    adalah IP address yang digunakan untuk berkomunikasi langsung dengan internet.

    IP jenis ini :
    a. Harus daftarkan ke ICANN
    (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) atau InterNIC.
    b. Ada biaya registrasinya.

    IP Address Public banyak digunakan pada webserver, e-mail server dan gateway/proxy server.
  2. IP Address Private
    adalah IP address yang digunakan untuk komunikasi tidak langsung ke internet atau untuk Local Area Network.

    IP jenis ini : tidak perlu didaftarkan dan gratis.

    Walaupun pada prakteknya untuk LAN kita dapat menggunakan IP Address Prvate dengan angka bebas sesuai dengan kelas yang kita inginkan, namun ICANN memberikan format IP adress yang telah direkomendasikan untuk penggunaan private, yakni :

CLASS

FORMAT IP ADDRESS PRIVATE

A

10.x.x.x

B

172.16.x.x

C

192.168.x.x

Berdasarkan cara konfigurasinya, IP Address dibagi menjadi :

  1. IP Address Dynamic
    adalah IP Address yang diberikan sementara oleh sebuah server DHCP kepada komputer client.

    Jadi komputer client akan mendapatkan IP Address secara otomatis yang diberikan oleh Server DHCP. Sehingga bisa jadi IP Address client akan selalu berganti saat koneksi ke LAN. Tipe IP Address ini umumnya digunakan untuk komputer dengan jumlah yang besar dimana tidak memungkinkan lagi melakukan setting IP Address masing-masing client secara manual.

    Penggunaan IP Address dynamic antara lain saat kita koneksi ke internet menggunakan modem ke ISP.
  2. IP Address Static
    adalah IP Address yang diberikan secara tetap kepada komputer client.

    Komputer client disetting IP Addressnya secara manual. Untuk LAN yang berskala kecil penggunaan IP Address Static masih banyak digunakan.

5.2 Subnet Mask 5.2.1 Fungsi dan Format

Subnet Mask adalah nomor yang dikombinasikan dengan IP Address untuk menunjukkan identitas jaringan dimana komputer berada apakah dijaringan lokal atau berada di jaringan global.

Subnet mask juga digunakan untuk membedakan Network ID dan Host ID.

Subnet mask terdiri dari 32 bit bilangan biner yang penulisannya terdiri dari 4 kelompok yang dipisahkan masing-masing oleh titik.
Nomor yang digunakan dari 0 sampai 255. Default subnet mask menggunakan salah satu nomor 0 dan 255, tetapi bisa juga menggunakan nomor yang lain.

Pemakaian Subnet Mask dibagi menjadi tiga kelas dan disesuaikan dengan kelas IP Address yang dipakai dapat dilihat seperti tabel berikut.

CLASS

RANGE OKTET PERTAMA

SUBNETMASK

NETWORK & HOST ID

A

1 - 126

255.0.0.0

nnn.hhh.hhh.hhh

B

128 - 191

255.255.0.0

nnn.nnn.hhh.hhh

C

192 - 223

255.255.255.0

nnn.nnn.nnn.hhh

Format Setting Subnet Mask

NO. MASK

RANGE IP ADDRESS

JUMLAH HOST

0

X.X.X.0 - X.X.X.255

254

192

X.X.X.0 - X.X.X.63

62

224

X.X.X.0 - X.X.X.31

30

240

X.X.X.0 - X.X.X.15

14

248

X.X.X.0 - X.X.X.7

6

252

X.X.X.0 - X.X.X.3

2

Apa fungsi Subnet Mask dalam jaringan komputer ?

Sebagai contoh sebuah komputer dalam jaringan menggunakan IP Address kelas C 192.168.1.1 dengan subnet mask 255.255.255.0. artinya komputer tersebut bisa saling berkomunikasi dengan semua IP Address dari 192.168.1.2 s/d 192.168.1.254. Mengapa ? Ingatlah jika menggunakan IP Address kelas C maka format subnet mask nya adalah nnn.nnn.nnn.hhh. Oktet ke empat dari subnet mask tersebut menunjukkan host/komputer yang bisa terkoneksi. Jika angkanya 0 artinya semua host/komputer bisa saling terkoneksi.

Bagaimana jika dalam jaringan tersebut masing-masing komputer menggunakan format subnet mask 255.255.255.192 ? Maka hanya komputer ber-IP Address 192.168.1.1 s/d 192.168.1.62 yang bisa saling berkomunikasi.

5.2 Subnet Mask 5.2.2 Network ID dan Host ID

IP Address dilihat dengan format Network dan Host ID-nya :

CLASS

RANGE OKTET PERTAMA

NETWORK ID

HOST ID

A

1 - 126

xxx

yyy.zzz.www

B

128 - 191

xxx.yyy

zzz.www

C

192 - 223

xxx.yyy.zzz

www

IP Address dilihat dengan jumlah network dan hostnya :

CLASS

RANGE OKTET PERTAMA

JUMLAH NETWORK

JUMLAH HOST

A

1 - 126

128 (2 reserved)

16.777.214

B

128 - 191

16.384

65.534

C

192 - 223

2.097.152

254

Perhatikan IP Address berikut : 132.163.128.17

:: Kelas berapakah IP address tersebut ?
Jawab :
CLASS B (karena oktet pertama-nya berada pada range 128 - 191)

:: Manakah yang merupakan Network ID-nya ?
Jawab :
Karena kelas B network ID-nya adalah oktet pertama dan kedua,
maka network ID dari alamat tersebut adalah 132.163

:: Manakah yang merupakan Host ID-nya ?
Jawab :
Karena kelas B Host ID-nya adalah oktet ketiga dan ke-empat,
maka network ID dari alamat tersebut adalah 128.17

Sekarang akan kita bahas peranan dan fungsi Network dan Host ID ini.

Class A
Jika dalam jaringan, sebuah komputer mempunyai IP Address kelas A, misalkan : 10.1.1.1 maka yang merupakan nomor Network ID-nya adalah 10 dan nomor Host ID-nya adalah 1.1.1 sehingga jika dilihat format Network dan host ID-nya adalah : nnn.hhh.hhh.hhh
catatan : nnn = network, hhh = host

Artinya, dalam jaringan komputer kelas A mereka bisa saling berkomunikasi jika nomor Network ID satu dengan yang lainnya sama, walau nomor Host ID-nya berbeda-beda, itulah mengapa untuk kelas A bisa terkoneksi sebanyak 16.777.214 komputer/host untuk satu nomor Network ID.

Contoh :
IP Address 10.1.1.1 bisa berkomunikasi langsung dengan IP Address 10.2.2.2, 10.3.3.3 atau bahkan dengan 10.254.254.254 tetapi tidak bisa berkomunikasi langsung dengan IP Address 11.1.1.1

Class B
Jika dalam jaringan, sebuah komputer mempunyai IP Address kelas B, misalkan : 128.17.1.1 maka yang merupakan nomor Network ID-nya adalah 128.17 dan nomor Host ID-nya adalah 1.1 sehingga jika dilihat format Network dan host ID-nya adalah : nnn.nnn.hhh.hhh

Artinya jika kita mempunyai sebuah IP Address 128.1.1.1 maka hanya bisa berkomunikasi langsung dengan alamat berformat 128.1.x.x misal dengan 128.1.2.1 tetapi tidak bisa dengan 128.2.1.1. Sehingga jumlah host yang bisa terhubung dengan kelas B ini adalah 65.534

Class C
Jika dalam jaringan, sebuah komputer mempunyai IP Address kelas C, misalkan : 192.168.1.1 maka yang merupakan nomor Network ID-nya adalah 192.168.1 dan nomor Host ID-nya adalah 1 sehingga jika dilihat format Network dan host ID-nya adalah : nnn.nnn.nnn.hhh

Artinya jika kita mempunyai sebuah IP Address 192.168.1.1 maka hanya bisa berkomunikasi langsung dengan alamat berformat 192.168.1.x misal dengan 192.168.1.1 tetapi tidak bisa dengan 192.168.2.1. apalagi ke lain kelas 10.10.10.1
Sehingga jumlah host yang bisa terhubung dengan satu format kelas C ini adalah 254.

5.3 Konfigurasi IP Address 5.3.1 Langkah - Langkah Konfigurasi IP Address

Konfigurasi IP Address di Windows XP

1. Klik kanan MY NETWORK PLACE di desktop > PROPERTIES

> Maka akan tampil sebegai berikut : [1]

2. Selanjutkan akan tampil : [2]

> klik kanan LOCAL AREA CONNECTIONS > PROPERTIES

3. Selanjutkan akan tampil : [3]

> klik ganda pada INTERNET PROTOCOL (TCP/IP)
atau
> klik INTERNET PROTOCOL (TCP/IP) > pilih PROPERTIES

4. Selanjutkan akan tampil : [4]

> Klik pada USE THE FOLLOWWING IP ADDRESS
> Isilah IP Address pada kolom IP Address
> Isilah Subnetmask nya.
Saat mouse kita klik ke kolom subnetmask maka akan
terisi secara otomatis sesuai dengan kelas dari IP Address
(Windows 2000 Server, Windows XP, Windows 2003 Server).

5. Selanjutkan klik OK > OK

Maka IP Address komputer kita sudah tersetting, untuk mengetahui apakah kita telah benar melakukan prosedur ini, lakukan pengujian untuk melihat IP Address komputer. Lihat di Command untuk IP Address.

5.4 Command untuk IP Address 5.4.1 Melihat IP Address Komputer & Koneksi Jaringan

IPCONFIG

Kadangkala kita belum mengetahui berapa nomor IP Address komputer yang sedang kita gunakan.
Berikut adalah langkah-langkah untuk MENGETAHUI IP ADDRESS KOMPUTER.

1. Klik START > RUN > ketik COMMAND atau CMD (Win XP) > enter
2. Akan tampil layar Command Prompt > ketik IPCONFIG /all > enter
3. Maka akan tampil informasi mengenai IP Address komputer yang sedang dipakai.

PING (Packet Internet Gropher)

Bagaimana caranya untuk mengetahui apakah koneksi jaringa kita ke komputer lainnya dalam kondisi bagus ?

Berikut adalah langkah-langkah untuk mengetahui kualitas jaringan komputer kita.

1. Klik START > RUN > ketik COMMAND atau CMD (Win XP) > enter
2. Akan tampil layar Command Prompt > ketik PING ipaddress_tujuan > enter
3. Maka akan tampil informasi mengenai koneksi komputer kita ke komputer tujuan.

Ini adalah kemungkinan-kemungkinan hasil command PING :

1. "Refly from ip_tujuan: bytes=32 time<1ms ttl="64" dan 0% loss
=> artinya koneksi komputer kita ke komputer ip_tujuan bagus
2. "Request timed out" atau "Destination host unreacheble"
=> artinya tidak adanya koneksi ke komputer ip_tujuan
bisa karena tidak satu kelas dan satu network ID atau kabel tidak terpasang

5.5 Study Case 5.5.1 Study Case - Konfigurasi IP Address

CASE 1 - IP Address dengan Class sama, Network ID berbeda

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok akan mengkonfigurasi IP Address komputernya dengan konfigurasi sebagai berikut :

Kelompok 1 : IP Address Class C : 192.168.1.x subnetmask 255.255.255.0
Kelompok 2 : IP Address Class C : 192.168.2.x subnetmask 255.255.255.0
Kelompok 3 : IP Address Class C : 192.168.3.x subnetmask 255.255.255.0

Kemudian lakukan pengujian koneksi jaringan dengan perintah PING ke IP tujuan.
Bagaimana hasilnya ?

CASE 2 - IP Address dengan Class berbeda

Masing-masing kelompok melakukan konfigurasi IP Address komputer sebagai berikut :

Kelompok 1 : IP Address Class A : 10.x.x.x subnetmask 255.0.0.0
Kelompok 2 : IP Address Class B : 172.16.x.x subnetmask 255.255.0.0
Kelompok 3 : IP Address Class C : 192.168.1.x subnetmask 255.255.255.0

Kemudian lakukan pengujian koneksi jaringan dengan perintah PING ke IP tujuan.
Bagaimana hasilnya ?

CASE 3 - IP Address dengan Class sama, Network ID sama

Masing-masing kelompok melakukan konfigurasi IP Address komputer sebagai berikut :

Kelompok 1 : IP Address Class C : 192.168.1.1 subnetmask 255.255.255.0
Kelompok 2 : IP Address Class C : 192.168.1.2 subnetmask 255.255.255.0
Kelompok 3 : IP Address Class C : 192.168.1.3 subnetmask 255.255.255.0

Kemudian lakukan pengujian koneksi jaringan dengan perintah PING ke IP tujuan.
Bagaimana hasilnya ?


Simpulkanlah hasil dari pengujian ketiga koneksi tersebut !

Bab 6 : Deasin networking

Overview

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari instalasi sebuah jaringan komputer, maka sangat dianjurkan untuk membuat sebuah rancangan atau desain jaringan komputer sebelum instalasi jaringan tersebut dilaksanakan.

Mengapa ?
Adalah wajar jika seseorang yang akan berjalan disuatu daerah yang tidak dikenalnya sangat membutuhkan peta atau petunjuk sehingga dirinya tidak akan tersesat. Nah... begitu juga jika seseorang ditugaskan untuk melakukan installasi sebuah jaringan komputer, dia membutuhkan petunjuk mengenai komputer mana saja yang akan dihubungkan ke jaringan, berapa ip addressnya, berapa jumlah switch dan switch yang berapa port kah yang akan digunakan, kemana saja kah jalur-jalur koneksi yang akan dibuat, berapa meter perkiraan kabel yang akan dipakai, dan lain sebagainya.

Pada bahasan kali ini kita akan mencoba mendesain sebuah jaringan komputer untuk gedung berlantai tiga dengan menggunakan software Microsoft Visio.

Ok selamat mencoba !

6.1 Survey Lokasi 6.1.1 Apa saja yang harus dilakukan ?

Sebelum kita melakukan desain jaringan untuk sebuah gedung, sangat dianjurkan untuk mengetahui secara langsung lokasi gedung yang akan dirancang jaringan komputernya tersebut dengan melakukan survey lokasi.. Karena kesuksesan survey akan menentukan berhasil tidaknya installasi jaringan komputer yang kelak akan dilaksanakan.

Walaupun desain sebuah jaringan komputer dapat dilakukan tanpa melakukan survey terlebih dahulu tetapi hasil yang yang didapatkan tidak akan se-akurat jika survey terlebih dahulu.

Apa saja yang akan kita dapatkan setelah melaksanakan survey lokasi ?

  1. Mengetahui kondisi fisik gedung yang akan kita pasang jaringan komputer ini apakah berlantai 1, berlantai 2 ataupun lebih.
  2. Mengetahui bentuk ruang atau ruang-ruang apa saja yang ada.
  3. Megetahui dimana saja letak komputer dan peralatan yang akan dipasang jaringan.
  4. Mengetahui letak peralatan-peralatan penghasil medan elektromagnetik seperti motor atau genset jika ada.
  5. Mengetahui apakah dinding gedung dapat ditembus dengan bor jika nanti harus dilakukan.
  6. Mengetahui anggaran biaya installasi jaringan komputernya.

Bab 7 ; system operasi server

Overview

Dalam jaringan komputer server-client sebuah komputer server diperlukan untuk memberikan service atau layanan-layanan dalam Local Area Network (LAN) seperti fasitas sharing internet, webserver, ftp server, e-mail server, IRC server dan lain sebagainya.

Untuk melaksanakan tugas sebagai server tersebut, sebuah komputer membutuhkan sistem operasi yang telah dirancang khusus untuk keperluan tersebut. Adapun jenis-jenis sistem operasi server yang dapat digunakan antara lain :

- Free BSD

- Linux

- Novell Netware

- Unix

- Xenix

- Windows NT 4 (New Technology)

- Windows 2000 Server

- Windows 2003 Server

7.1 Windows 2003 Server 7.1.1 Proses Instalasi Windows 2003 Server

1. Masukkan CD Installasi Windows 2003 Server ke dalam CD-ROM.

2. Restart komputer
> masuk bios
> pilih menu Advanced BIOS Features
> Boot Sequence
> 1st Boot Device = CD-ROM
> 2nd Boot Device = HDD-0
> F10
> tekan Enter

3. Pada saat tampil pesan "PRESS ANY KEY TO BOOT FROM CD-ROM...."
> tekan Enter

4. Selanjutkan akan tampil
> Tekan A > tekan Enter

5. Selanjutkan akan tampil :
Ada 3 pilihan :
- tekan ENTER jika akan menginstall Windows 2003 Server
- tekan R jika akan memperbaiki sistem operasi Windows 2003 Server yang pernah diinstall
- tekan F3, jika akan membatalkan proses installasi Windows 2003 Server
> Tekan Enter

6. Selanjutkan akan tampil
Ada 2 pilihan :
- tekan F8 jika setuju dengan Licence Aggreement
- tekan ECS jika tidak setuju
> Tekan F8

7. Selanjutkan akan tampil
Ada 3 pilihan :
- tekan ENTER jika akan langsung menginstall Windows 2003 Server pada partisi ini.
- tekan C jika akan membuat partisi terlebih dahulu.
- tekan F3 untuk keluar atau batal.
> Tekan C .... karena akan partisi akan dibagi dulu !

8. Selanjutkan akan tampil
Ada 2 pilihan :
- tekan ENTER jika akan membuat partisi dengan jumlah yang telah diinginkan.
- tekan ESC untuk keluar atau batal.
> Masukan nilai 10000 untuk membuat partisi C sebesar 10 GB
> Tekan Enter

9. Selanjutkan akan tampil
Ada 3 pilihan :
- tekan ENTER jika akan menginstall Windows 2003 Server pada partisi ini.
- tekan D jika akan menghapus partisi ini.
- tekan F3 untuk keluar atau batal.
> Tekan Enter

10. Selanjutkan akan tampil
Ada 2 pilihan :
- tekan ENTER jika dilanjutkan.
- tekan ESC untuk keluar atau batal.
> Pilih NTFS (quick) > Tekan Enter

11. Selanjutkan akan tampil

12. Selanjutkan akan tampil

13. Selanjutkan akan tampil

14. Selanjutnya akan tampil

15. Selanjutkan akan tampil
> Klik CUSTOMIZE

16. Selanjutkan akan tampil
> Pilih INDONESIAN pada "Standars and formats"
> Pilih INDONESIA pada "Location"
> Klik OK

17. Selanjutkan akan tampil
> Ketik nama yang dinginkan pada kolom "Name"
> Ketik organisasi yang diinginkan pada kolom "Organization"
> Klik NEXT

18. Selanjutkan akan tampil
> Ketik product key untuk Windows 2003 Server
> Klik NEXT

19. Selanjutkan akan tampil
> Pilih "Per Device or Per User"
> Klik NEXT

20. Selanjutkan akan tampil
> Ketik nama komputer yang dinginkan, contoh : Server-1 pada kolom "Computer Name"
> Ketik password untuk administrator pada kolom "Administrator Password"
> Ketik ulang password pada kolom "Confirm password"
> Klik NEXT

21. Selanjutkan akan tampil
> Klik YES

22. Selanjutkan akan tampil
> Ganti setting tanggal dan waktu pada "Date & Time"
> Ganti waktu : GMT+7 Bangkok, Hanoi, Jakarta pada "Time Zone"
> Klik NEXT

23. Selanjutkan akan tampil
> Pilih TYPICAL SETTING
> Klik NEXT

24. Selanjutkan akan tampil
> Klik NEXT

25. Selanjutkan akan tampil
> tekan tombol : CTRL + ALT + DELETE

26. Selanjutkan akan tampil
> Ketik : Administrator pada kolom "User name", username otomatis telah diisi oleh windows untuk administrator
> Ketik password administrator
> Tekan ENTER

27. Selanjutkan akan tampil
> klik pada "Don't display this page at logon"
> Klik tanda X, untuk menutup halaman ini

Installasi selesai !

Bab 8 : Web server

Overview

Salah satu fasilitas layanan server adalah menyediakan layanan web dimana komputer client bisa membuka halaman web atau situs pada server. Untuk dapat diakses oleh jaringan internet maka webserver harus mempunyai IP Public. Seperti saat kita mengakses www.google.com, sebenarnya kita sedang menakses atau membuka sebuah halaman situs di komputer server Google yang ada di Amerika, luar biasa ya !

Penting !

Webserver membutuhkan halaman web atau situs berformat htm/html dengan nama file index.htm atau index.html agar dapat tampil di komputer client. Lakukan konfigurasi atau setting IP Address terlebih dahulu untuk server sebelum melakukan langkah-langkah konfigurasi Webserver ini. ]

Selamat mencoba !

8.1 Konfigurasi Webserver 8.1.1 Konfigurasi Webserver pada Windows 2003 Server

1. Klik START > PROGRAM > ADMINISTRATIVE TOOLS klik COMPUTER MANAGEMENT Maka akan tampil sebegai berikut : [1]

2. Selanjutkan akan tampil : [2]
> klik tanda + pada SERVICES AND APPLICATIONS

3. Selanjutkan akan tampil : [3]
> klik tanda + pada INTERNET INFORMATION SERVICES

4. Selanjutkan akan tampil : [4]
> Klik kanan pada WEB SITES

5. Selanjutkan akan tampil : [5]
> Klik NEW > WEB SITE

6. Selanjutkan akan tampil : [6]
> Klik NEXT

7. Selanjutkan akan tampil : [7]
> Pada kolom DESCRIPTION, ketik deskripsi/nama dari Webserver yang akan kita buat. Pengetikan boleh ada spasi.

Contoh : Networking

8. Selanjutkan akan tampil : [8]
> Pada kolom "Enter the IP address to use for this Web site", ketik IP Address komputer Webserver.

Tetapi lebih disarankan klik pada tanda panah hitam kecil disamping kanan kolom ini untuk memastikan apakah IP address telah disetting dengan baik.

Contoh : 192.168.1.1

9. Selanjutkan akan tampil : [9]
> Pada kolom "Path", klik BROWSE disampingnya untuk mencari lokasi penyimpanan halaman situs yang akan ditampilkan.

10. Selanjutkan akan tampil : [10]
> Setelah folder tempat beradanya file index.htm berada kita pilih, klik OK.

11. Selanjutkan akan tampil : [11]
> Klik NEXT.

12. Selanjutnya akan tampil : [12]
> Pada bagian ini kita mengaktifkan fasilitas-fasilitas yang diijinkan untuk diakses oleh Client.

> Aktifkan pada pilihan READ, RUN SCRIPT, EXECUTE ISAPI/CGI dan BROWSE kecuali WRITE.

> Pilihan WRITE kita non-aktifkan karena kita tidak mengijinkan komputer client mengedit halaman situs di Webserver.

> Kemudian klik NEXT

13. Selanjutkan akan tampil : [13]
> Klik FINISH

14. Selanjutkan akan tampil : [14]
> Klik kanan pada nama Webserver yang telah kita buat tadi > Klik Properties

15. Selanjutkan akan tampil : [15]
> Klik pada TAB DOCUMENT, menu ini digunakan untuk menentukan nama file halaman pertama dari website atau situs.

> Klik ADD jika nama file halaman pertama tidak ada pada kolom list.

> Klik OK

Pada tahap ini konfigurasi telah selesai di komputer SERVER dan harus diujicoba di komputer CLIENT.

> Buka Internet Explorer pada komputer CLIENT

> Klik TOOLS > INTERNET OPTIONS

1. Selanjutkan akan tampil : [16]
> Klik pada TAB CONNCETIONS > klik pada tombol LAN SETTING

> Aktifkan pilihan "AUTOMATICALLY DETECT SETTINGS" dan "USE A PROXY SERVER FOR ..."

> Pada kolom ADDRESS ketiklah IP ADDRESS komputer SERVER, dalam contoh kali ini : 192.168.1.1, dan pada PORT ketik : 80

> Klik OK

> Pada kolom ADDRESS Internet Explorer, ketik alamat Webserver, dalam kasus ini karena belum ada DNS maka gunakan IP Address.

Contoh : http://192.168.1.1

lalu ENTER

2. Selanjutkan akan tampil : [17]
> Konfigurasi WEBSERVER telah selesai dan telah berfungsi dengan baik !

lihat juga DNS
This entry was posted on 21.57 and is filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 komentar:

On 31 Oktober 2013 pukul 18.38 , sonnjita mengatakan...

This HCS-40-6 is a 32-Bit PCI RS-232 Controller using Connect along with Participate in functions. This greeting card offers 4 DB-9 man RS-232 serial connection slots, readily available using a four-way wire, along with which is often used for link with standard serial peripheral devices including terminals, modems, serial units along with plotters.

For more detail : http://www.dueltek.com.au