Batak
19.50 | Author: Roy_Sahala_Aruan
Jumlah penduduk Kota Tanjungbalai adalah 159.932 jiwa (pertengahan 2007). Mayoritas bersuku bangsa Batak (Simalungun, Tapanuli, Toba, Pak-pak) 42.56 persen diikuti dengan suku Jawa (17,06 persen), Melayu (15,41 persen), Minang (3,58 persen), Aceh (1,11 persen) dan lainnya (20,28 persen).

Kiranya tidak ada hal yang dapat memisahkan Tanjungbalai dan Batak. Orang Batak yang ada sebagian besar masih tetap menggunakan marga sebagai pelengkap identitasnya. Marga mengartikan hubungan darah (genealogis) yang sama dan mempunyai leluhur yang sama berdasarkan garis keturunan pancar laki-laki (patrilini).

Tulisan ini sengaja di buat untuk kembali mengenang asal-usul “Batak” secara ringkas dan tanpa merujuk kepada maksud tertentu, kekurangan dan kesalahan pada tulisan ini adalah jalan menuju kesempurnaan seperti yang kita harapkan bersama.

Asal-Usul
Menurut kepercayaan bangsa Batak, induk marga Batak dimulai dari Si Raja Batak yang diyakini sebagai asal mula orang Batak. Si Raja Batak mempunyai 2 (dua) orang putra yakni Guru Tatea Bulan dan Si Raja Isumbaon. Guru Tatea Bulan sendiri mempunyai 5 (lima) orang putra yakni Raja Uti (Raja Biakbiak), Saribu Raja, Limbong Mulana, Sagala Raja dan Malau Raja. Sementara Si Raja Isumbaon mempunyai 3 (tiga) orang putra yakni Tuan Sorimangaraja, Si Raja Asiasi dan Sangkar Somalidang.
Dari keturunan (pinompar) mereka inilah kemudian menyebar ke segala penjuru daerah di Tapanuli baik ke utara maupun ke selatan sehingga munculah berbagai macam marga Batak.
“Legenda mengenai bagaimana Si Raja Batak dapat disebut sebagai asal mula orang Batak masih perlu dikaji lebih dalam”.

Kepercayaan
Sebelum suku Batak menganut agama, mereka mempunyai sistem kepercayaan dan religi tentang Mulajadi Nabolon yang memiliki kekuasaan di atas langit dan pancaran kekuasaanNya terwujud dalam Debata Natolu
Menyangkut jiwa dan roh, suku Batak mengenal tiga konsep, yaitu:
• tondi
Tondi adalah jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan, oleh karena itu tondi memberi nyawa kepada manusia. Tondi di dapat sejak seseorang di dalam kandungan. Bila tondi meninggalkan badan seseorang, maka orang tersebut akan sakit atau meninggal, maka diadakan upacara mangalap (menjemput) tondi dari sombaon yang menawannya.
• sahala
Sahala adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang. Semua orang memiliki tondi, tetapi tidak semua orang memiliki sahala. Sahala sama dengan sumanta, tuah atau kesaktian yang dimiliki para raja atau hula-hula.
• begu
Begu adalah tondi orang telah meninggal, yang tingkah lakunya sama dengan tingkah laku manusia, hanya muncul pada waktu malam.
Beberapa begu yang ditakuti oleh orang Batak, yaitu: Sombaon,Solobean, Silan, dan Begu Ganjang.



Tarombo
Orang Batak selalu memelihara silsilah (tarombo) dan dapat menelusuri leluhurnya mungkin sampai belasan generasi sampai kepada leluhur yang sama yang disebut Si Raja Batak. Tradisi bersilsilah ini diwariskan secara lisan turun temurun. Silsilah atau Tarombo merupakan suatu hal yang sangat penting bagi orang Batak. Bagi mereka yang tidak mengetahui silsilahnya akan dianggap sebagai orang Batak kesasar (nalilu). Orang Batak khusunya kaum Adam diwajibkan mengetahui silsilahnya minimal nenek moyangnya yang menurunkan marganya dan teman semarganya (dongan tubu). Hal ini diperlukan agar mengetahui letak kekerabatannya (partuturanna) dalam suatu klan atau marga.

Falsafah
Secara umum, suku Batak memiliki falsafah adat Dalihan Natolu yakni Somba Marhulahula (hormat pada pihak keluarga ibu/istri), Elek Marboru (ramah pada keluarga saudara perempuan) dan Manat Mardongan Tubu (kompak dalam hubungan semarga). Dalam kehidupan sehari-hari, falsafah ini dipegang teguh dan hingga kini menjadi landasan kehidupan sosial dan bermasyarakat di lingkungan orang Batak (Silindung-Samosir-Humbang-Toba).

Suku Batak terdiri dari beberapa sub suku yang berdiam di wilayah Sumatera Utara, khususnya Tapanuli.
Suku Batak adalah:
• Suku Batak Silindung
• Suku Batak Samosir
• Suku Batak Humbang
• Suku Batak Toba

Wilayah Bermukim
1. Sub suku Batak Toba berdiam di Kabupaten Tobasa yang wilayahnya meliputi Balige, Laguboti, Porsea, serta Ajibata (berbatasan dengan Parapat). Contoh marga : Aruan, Aritonang, Ambarita, Batubara • Butarbutar, Baringbing, Doloksaribu, Hutagaol • Hutahaean • Hutajulu • Hutapea, Hutabarat, Hutasoit, Hasibuan, Hutagalung, Manurung • Marpaung• Manalu Nadapdap • Napitupulu, Nadeak Pandiangan • Pane • Pangaribuan • Panjaitan • Pardede • Pardosi Purba, Rumapea Sagala • Samosir • Sarumpaet • Siagian • Siahaan • Siallagan • Sianipar •Sianturi • Sibarani • Sibuea • Siburian • Sibutarbutar • Silitonga • Silaen • Simamora • Simangunsong • Simanjuntak • Simanungkalit • Simaremare • Simarmata • Sinaga • Sinurat • Sirait • Sitorus • Sipahutar • Sihite • Sidabariba • Sitinjak • Simatupang • Simbolon • Sihotang • Sitohang • Sihombing • Sitanggang Tambunan • Tampubolon, Tamba, Tobing


2. Sub suku Batak Samosir berdiam di Kabupaten Samosir yang wilayahnya meliputi Tele, Baneara, Pulau Samosir, dan sekitarnya. Contoh marga : Ambarita, Gultom • Gurning Harianja, Limbong • Lumbannahor • Lumbanpea • Lumbanraja • Lumbansiantar • Lumbantungkup, Malau • Manik • Munte, Nadeak • Naibaho • Naiborhu • Nainggolan • Napitu • Manihuruk, Pakpahan • Pandiangan, Rumahorbo • Rumapea • Rumasingap • Rumasondi, Sagala • Saing • Samosir • Saragi • Siadari • Siallagan • Siambaton • Sidabalok • Sidabutar • Sidabungke • Sidahapintu • Sidauruk • Sigalingging • Sihaloho • Sijabat • Silalahi • Sinabang • Simalango • Simandalahi • Simarmata • Simbolon • Sinabariba • Sinaga • Siringoringo • Sitanggang • Sitindaon • Sitinjak • Sitohang • Situmorang • Situngkir • Sipayung, Tamba • Turnip,

3. Sub suku Batak Humbang berdiam di Kabupaten Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara bagian utara yang wilayahnya meliputi Dolok Sanggul, Siborongborong, Lintongnihuta, serta Parlilitan. Contoh marga : Aritonang, Banjarnahor • Bakara, Debataraja, Hasugian • Hutasoit Hutagaol, Lumbanbatu • Lumbangaol • Lumbantoruan, Manalu • Manullang • Marbun, Nababan, Rambe • Rajagukguk • Rumapea, Sihite • Sihombing • Sihotang • Silaban • Simamora • Simaremare • Simatupang • Sinambela • Siregar • Sormin, Togatorop,

4. Sub suku Batak Silindung berdiam di Kabupaten Tapanuli Utara yang wilayahnya meliputi Tarutung, Sipoholon, Pahae, dan sekitarnya.
Contoh marga ; Banjar Nahor, Hasibuan • Huta Barat • Huta Pea • Huta Uruk • Huta Galung, Lubis (Marga Batak) • Lumban Batu • Lumban Gaol • Lumban Tobing, Marbun • Matondang, Naipospos, Panggabean • Parapat • Pasaribu • Pohan, Saruksuk • Sibagariang • Sibangebange • Simanungkalit • Simargolang • Simorangkir • Sipahutar • Sitompul • Situmeang , Tanjung (Marga Batak) • Tarihoran • Tobing,